Table of Content

Apa Itu LiFi, Serta Keunggulannya Dari Internet WiFI

Apa itu LiFi? Berikut adalah semua hal tentang teknologi LiFi, perbedaan LiFi dan WiFi, kelebihan LiFI, jenis-jenis LiFI, cara kerja LiFi.

Mengenal Apa Itu Koneksi LiFi - LiFi merupakan sebuah teknologi informatika masa depan dengan koneksi internet yang cepat. Memanfaatkan cahaya tampak, koneksi LiFi diklaim 100 kali lebih cepat dari Wifi, hampir setara 224 gigabita per detik.

Di era digital yang terus berkembang, teknologi komunikasi tanpa kabel menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari menjelajahi internet hingga berkomunikasi dengan orang lain, kita mengandalkan teknologi nirkabel untuk tetap terhubung.

Selama ini, koneksi Wi-Fi telah menjadi pilihan utama teknologi nirkabel yang digunakan pengguna internet untuk berkomunikasi dan melakukan aktivitas online. Namun dalam beberapa tahun terakhir, muncul pemain baru yang berjanji akan merevolusi cara kita mentransmisikan data secara nirkabel. Pemain baru ini adalah Li-Fi, singkatan dari "Light Fidelity".

Li-Fi menjanjikan kecepatan dan keamanan yang tinggi dengan menggunakan cahaya sebagai medium transmisi data, yang berbeda dengan teknologi komunikasi nirkabel yang telah ada sebelumnya, seperti koneksi Wi-Fi.

Apa Itu LiFi

apa itu lifi

Li-Fi, singkatan dari Light Fidelity, adalah teknologi komunikasi nirkabel yang inovatif yang menggunakan cahaya tampak atau radiasi inframerah dekat sebagai medium untuk mentransmisikan data.

Menurut laman Purelifi.com, LiFi adalah teknologi komunikasi nirkabel seluler yang menggunakan cahaya daripada frekuensi radio untuk mengirimkan data. LiFi sepenuhnya terhubung, dan mobile. LiFi mirip dengan WiFI dan teknologi komunikasi nirkabel lainnya, dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti akses internet, komunikasi telepon-ke-telepon atau telepon-ke-TV, namun area dan kecepatan yang jauh lebih luas.

Dengan kata lain, LiFi menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan data. Li-Fi mengandalkan cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED yang dimodulasi untuk membawa informasi.

Kecepatan transmisi Li-Fi yang tinggi dan keamanan yang lebih baik menjadikannya sebagai kandidat menarik untuk mengatasi kebutuhan konektivitas masa depan. Dengan mengintegrasikan teknologi Li-Fi dalam perangkat seluler, kendaraan otonom, dan aplikasi indoor, teknologi ini membuka peluang baru untuk komunikasi yang efisien dan aman di berbagai sektor.

Sejarah LiFi

Sejarah Li-Fi dimulai pada tahun 2011 ketika Profesor Harald Haas dari University of Edinburgh menyampaikan presentasi di acara TED Global. Ia memperkenalkan konsep revolusioner tentang bagaimana cahaya dapat digunakan sebagai medium untuk mentransmisikan data.

Haas menggunakan istilah "Li-Fi" untuk menggambarkan teknologi ini, yang pada dasarnya merupakan singkatan dari "Light Fidelity." Sejak saat itu, Li-Fi menjadi objek penelitian dan pengembangan intensif oleh para ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia.

Salah satu keunggulan utama Li-Fi adalah kecepatan transmisi tinggi yang dapat mencapai beberapa gigabit per detik, menjadikannya sebagai alternatif yang menjanjikan untuk Wi-Fi yang sudah ada. Dengan eksperimen yang sukses di lingkungan publik, rumah sakit, dan transportasi publik, Li-Fi semakin mendekati masyarakat dan memberikan solusi untuk konektivitas di masa depan.

Perkembangan LiFi

Melalui penelitian dan pengembangan terus-menerus, para ilmuwan telah mencapai kemajuan signifikan dalam meningkatkan kualitas transmisi Li-Fi. Implementasi yang lebih luas juga telah diuji di berbagai lingkungan, termasuk di ruang publik, rumah sakit, dan kampus universitas.

Salah satu proyek eksperimen menarik adalah penggunaan Li-Fi dalam transportasi publik. Beberapa kota telah menguji penggunaan Li-Fi di stasiun kereta bawah tanah, memungkinkan penumpang untuk tetap terhubung dengan internet saat berada di bawah tanah.

Pada pameran teknologi pencahayaan, peralatan elektronik, serta aneka ragam teknologi terkait rumah dan bangunan Light+Building 2018 di Frankfurt, Jerman 18-23 Maret 2018 lalu, Philips Lighting memperkenalkan salah satu produk lampu diode LED yang bisa memancarkan koneksi internet menggunakan LiFi dengan kecepatan hingga 30 megabits per second (Mbps).

Agar dapat terdeteksi dan mengubah cahaya menjadi internet, pengguna membutuhkan perangkat LiFI USB yang bisa terhubung ke gadget seperti laptop, tablet, dan smartphone.

Standard Li-Fi

Seperti halnya Wi-Fi, Li-Fi adalah teknologi nirkabel menggunakan protokol 802.11 yang sama. Namun Li-Fi menggunakan ultraviolet, inframerah, dan komunikasi cahaya tampak karena memiliki bandwidth jauh lebih besar, daripada gelombang frekuensi radio.

ITU-T telah menerbitkan rekomendasi G.9991, yaitu transceiver komunikasi cahaya tampak berkecepatan tinggi dalam ruangan yang mengacu pada arsitektur sistem, spesifikasi lapisan data dan lapisan fisik.

Standar ini menggantikan standar IEEE 802.15.7 sudah ketinggalan zaman yang gagal mempertimbangkan perkembangan teknologi terbaru dalam bidang komunikasi nirkabel optik, khususnya pada pengenalan metode modulasi O-OFDM (optical orthogonal frequency-division multiplexing).

Perbedaan LiFi dan WiFi

Li-Fi dan Wi-Fi adalah dua teknologi komunikasi nirkabel yang berbeda secara mendasar dalam cara mereka mentransmisikan data. Perbedaan utama antara keduanya adalah medium yang mereka gunakan untuk mentransmisikan sinyal.

Wi-Fi menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data melalui frekuensi 2,4 GHz atau 5 GHz. Sinyal Wi-Fi dapat menembus dinding dan benda, memungkinkan konektivitas di seluruh area yang dicakup oleh jaringan Wi-Fi. Namun, tingginya penetrasi ini juga berarti ada potensi risiko keamanan, karena sinyal Wi-Fi dapat diakses secara tidak sah dari luar area yang dimaksudkan.

Di sisi lain, Li-Fi menggunakan cahaya tampak atau radiasi inframerah dekat sebagai medium untuk mentransmisikan data. Cahaya ini dihasilkan oleh lampu LED (Light Emitting Diode) yang telah dimodulasi untuk membawa informasi. Li-Fi menawarkan keamanan yang lebih baik karena cahaya tidak dapat menembus dinding secara efisien, sehingga sinyal Li-Fi cenderung terisolasi dalam area yang lebih kecil, mengurangi risiko akses tidak sah.

Kelebihan LiFi Dibandingkan Teknologi Nirkabel Yang Ada

Li-Fi menawarkan sejumlah kelebihan yang menarik bagi teknologi komunikasi nirkabel. Beberapa kelebihan utama dari Li-Fi adalah:

Kecepatan Transmisi Tinggi

Kelebihan utama Li-Fi yaitu dapat mencapai kecepatan transmisi data yang sangat tinggi, bahkan hingga beberapa gigabit per detik. Hal ini jauh lebih cepat daripada Wi-Fi, yang berarti waktu unduh dan unggah akan menjadi lebih efisien.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa keunggulan LiFi dibandingkan WiFi dan koneksi nirkabel lainnya.

Keamanan Lebih Tinggi

Kelebihan LiFi selanjutnya yaitu keamanan lebih tinggi. Karena cahaya tidak menembus dinding secara efisien, risiko akses tidak sah dari luar area yang dimaksudkan akan berkurang, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Hal ini berbeda dibandingkan WiFi yang lebih riskan keamanannya, karena gelombang radio mudah ditembus sehingga mengharuskan sistem keamanan tertentu agar tidak mudah dijebol, diantaranya menginstal software antivirus maupun firewall dengan standar keamanan tinggi.

Dengan kata lain, LiFi dapat menjadi solusi internet berkecepatan tinggi bila hasil uji kecepatan internet paling akurat menunjukkan sinyal WiFi yang tidak stabil secara terus menerus.

Mengurangi Gangguan Frekuensi Radio

Dengan menggunakan cahaya sebagai medium, Li-Fi mengurangi gangguan yang diakibatkan oleh perangkat Wi-Fi dan jaringan lainnya yang menggunakan gelombang radio.

Efisiensi Energi

Lampu LED yang digunakan dalam Li-Fi cenderung lebih hemat energi dibandingkan dengan perangkat pemancar Wi-Fi tradisional, membantu mengurangi konsumsi daya secara keseluruhan.

Tidak Mempengaruhi Kesehatan

Li-Fi tidak menggunakan gelombang radio, yang berarti tidak ada efek elektromagnetik pada kesehatan manusia, seperti halnya dengan Wi-Fi. Meskipun demikian, perlu dilakukan penelitian lanjutan terutama berkaitan dengan integrasinya dengan alat pencahayaan, karena seperti diketahui cahaya bola lampu memancarkan radiasi, sehingga pada orang tertentu membutuhkan kacamata antiradiasi.

Baca juga: 5 Layanan Internet Rumah Murah Terbaik di Indonesia

Jenis Jenis LiFi

Beberapa tahun terakhir LiFi mulai mendapatkan perhatian masyarakat pengguna internet. Dalam perkembangannya, sejumlah pengembang telah membuat berbagai perangkat yang didalamnya terdapat modem yang memodulasi cahaya, dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat mata manusia.

Berikut adalah beberapa jenis LiFi yang telah dikembangkan.

Li-Fi Indoor

Jenis Li-Fi ini banyak digunakan di dalam gedung dan ruangan tertutup. Lampu LED yang sudah ada dalam gedung dapat diubah menjadi akses poin Li-Fi, sehingga membentuk jaringan nirkabel dalam ruangan.

Contoh LiFi indoor antara lain LiFi Smart Home, LiFI Ruang Pertemuan, LiFi Kampus Universitas, LiFi Toko dan Mal, LiFi Hotel dan Resor.

Li-Fi Outdoor

Li-Fi juga dapat digunakan di luar ruangan, terutama dalam skenario transportasi umum dan kota pintar. Dalam hal ini, penerangan jalan dan lampu lalu lintas dapat dimodifikasi untuk berfungsi sebagai infrastruktur Li-Fi.

Beberapa contoh LiFi Outdoor misalnya LiFi Transportasi Publik, LiFi Smart City, LiFi Music Event, LiFi Street Lighting, LiFi Area Wisata.

Li-Fi Mobile

Pengembangan terbaru dalam Li-Fi mencakup integrasi teknologi ini dalam perangkat seluler seperti smartphone dan tablet. Dengan mengintegrasikan photoreceptor khusus, perangkat seluler dapat menerima dan mentransmisikan data melalui cahaya, menggabungkan konektivitas Wi-Fi dan Li-Fi. Li-Fi Mobile menjanjikan potensi kecepatan dan keamanan yang lebih tinggi untuk komunikasi seluler di masa depan.

Contoh LiFi Mobile misalnya Hotspot LiFi Mobile, LiFi Peer-to-Peer.

Li-Fi untuk Kendaraan Otonom

Li-Fi juga menawarkan potensi untuk digunakan dalam kendaraan otonom dan terhubung. Dengan menggunakan cahaya sebagai medium komunikasi antara kendaraan, informasi dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, memungkinkan sistem kendaraan otonom untuk saling berkomunikasi secara efisien dan aman di jalan raya.

Contoh LiFi Otonom antara lain LiFi untuk Komunikasi Antar-Kendaraan (V2V), LiFi untuk Komunikasi dengan Infrastruktur Jalan (V2I), LiFi untuk Kendaraan Darurat dan Penanganan Kecelakaan, dan LiFi untuk Sistem Navigasi Tertanam.

Li-Fi untuk Komunikasi Antar-Perangkat (Device-to-Device communication)

Selain digunakan untuk komunikasi seluler, Li-Fi juga dapat digunakan untuk komunikasi antar-perangkat di dalam suatu ruangan atau area tertentu. Misalnya, perangkat elektronik di rumah atau kantor dapat saling berkomunikasi melalui cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED, membentuk jaringan nirkabel lokal yang aman dan cepat.

Contoh Lifi untuk Komunikasi Antar PErangkat antara lain LiFi untuk Transfer File Antar-Smartphone, LiFi untuk Sinkronisasi Perangkat Elektronik di Rumah, LiFi Komunikasi antara Drone, dan LiFi untuk Komunikasi antara Perangkat Internet of Things (iOT).

Kekurangan LiFi dan Tantangannya

Meskipun Li-Fi menawarkan berbagai keunggulan dan potensi yang menarik, teknologi ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk mencapai adopsi yang lebih luas.

Jangkaua LiFi Terbatas

Salah satu kekurangan LiFi yang menjadi tantangan adalah jangkauannya yang terbatas dibandingkan dengan Wi-Fi. Karena cahaya tidak menembus dinding dengan mudah, Li-Fi membutuhkan akses poin yang lebih dekat satu sama lain untuk mencakup area yang sama dengan Wi-Fi.

Penyempitan Sudut

Kekurangan LiFi berikutnya yaitu penyempitan sudut jaringan. Sinyal Li-Fi sangat dipengaruhi oleh sudut datang cahaya, yang dapat menyebabkan penyempitan sudut jaringan. Hal ini memerlukan perencanaan yang cermat untuk penempatan lampu LED agar jaringan Li-Fi mencakup area yang diinginkan.

Interferensi Cahaya

Inteferensi cahaya juga merupakan salah satu kendala pada LiFi. Cahaya yang intens atau sumber cahaya yang bervariasi dapat menyebabkan gangguan pada transmisi Li-Fi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengurangi dampak interferensi cahaya terhadap keandalan sinyal.

Biaya

Implementasi Li-Fi saat ini mungkin lebih mahal daripada Wi-Fi, terutama karena perangkat pemancar Li-Fi khusus yang diperlukan. Namun, seiring dengan peningkatan teknologi dan permintaan pasar, biaya perangkat Li-Fi diharapkan akan berkurang seiring waktu.

Di masa depan, Li-Fi berpotensi untuk membawa revolusi dalam teknologi komunikasi nirkabel. Kecepatan dan keamanan yang tinggi, bersama dengan potensi penggunaan di berbagai lingkungan, membuat Li-Fi menarik sebagai alternatif atau pelengkap Wi-Fi.

Pengembangan lebih lanjut dalam perangkat, algoritma, dan infrastruktur akan membantu mengatasi tantangan yang ada dan membawa Li-Fi menuju penerimaan yang lebih luas.

Suka Teknologi