Table of Content

Memahami Apa Itu Cloud Computing, Keunggulan, Dan Contohnya

Cloud computing berperan sebagai sumber virtual terpadu pada suatu jaringan, untuk menyimpan dan mengakses data dan aplikasi secara terpusat.

Apa itu Cloud Computing - Teknologi cloud computing dapat menjadi pilihan terbaik untuk menyimpan file dan data Anda ketika membangun atau mengembangkan bisnis. Dengan cloud computing, file dan data bisa disimpan dan diakses, lebih aman, dan lebih efisien.

Layanan cloud computing semakin populer dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan digital karena hemat biaya, fleksibel, dan bisa diskalakan sesuai kebutuhan.

Tapi bagi sebagian orang, terutama di Indonesia, istilah cloud computing masih terdengar asing, meskipun cloud computing merupakan salah satu produk revolusi industri 4.0. Tentang cloud computing, TeknoPlug mengajak kamu memahami lebih banyak manfaat, kegunaan, tujuan, jenis-jenis cloud computing, serta kelebihan dan kekurangannya.

Baca Juga: Keunggulan HPE Server Untuk Pengembangan IT Perusahaan

Apa Itu Cloud Computing

apa itu cloud computing

Cloud computing atau Komputasi Awan, adalah model komputasi yang menyediakan sumber daya komputasi, seperti server, penyimpanan data, jaringan, dan perangkat lunak secara virtual melalui internet (cloud).

Dari berbagai sumber, pengertian cloud computing menurut Laudon dan Loudon (2015) adalah salah satu definisi yang sering dipakai, yaitu sebuah model komputasi yang berperan sebagai sumber virtual terpadu pada suatu jaringan (internet), yang menyediakan layanan pemrosesan, penyimpanan, perangkat lunak, maupun layanan lainnya, yang tersebar dan dapat diakses sesuai kebutuhan dari berbagai perangkat.

Dengan cloud computing, kita tidak perlu lagi membeli dan memelihara infrastruktur komputasi sendiri. Kita dapat mengakses sumber daya komputasi ini dari mana saja, selama tersambung ke internet.

Hadirnya teknologi cloud computing diperkirakan setelah kemunculan "Intergalactic Computer Network" oleh JCR Licklider di tahun 1960'an, kala Cloud Computing tumbuh seiring penggunaan internet dan website. Beberapa sumber mengatakan bahwa revolusi internet merupakan pendorong penting hadirnya teknologi komputasi.

Penggunaan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas lebih baik namun biaya lebih rendah yang diperkenalkan oleh beberapa layanan telekomunikasi di tahun 1990'an, juga turut menandai hadirnya Komputasi Awan.

Mereka menggunakan bandwidth jaringan dan simbol awan sebagai petunjuk titik demarkasi antara provider dan pengguna, yang bertujuan agar penggunaan server seimbang. Dengan kata lain, Komputasi Awan memperluas batas untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.

Fase selanjutnya yang melatarbelakangi cloud computing adalah Network Computing, yaitu sebuah ide yang digagas oleh Pendiri Oracle, Larry Ellison (1995)yang menyatakan bahwa pengguna tidak membutuhkan software sistem operasi dalam PC mereka, melainkan Network Computing sebagai pengganti desktop.

Lahirnya ASP (Application Service Provider) yang menawarkan akses program aplikasi tertentu melalui web, juga turut melatarbelakangi kemunculan cloud computing. Hadirnya sejumlah layanan hosting maupun bahasa pemrograman berbasis web menjadi dasar munculnya ide ini.

Teknologi cloud computing kemudian menjadi terobosan tanpa perlu mengakses internet dan menuju alamat situs untuk menjalankan program yang dibutuhkan, tanpa bergantung pada sistem operasi tertentu.

Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) bernama Salesforce.com adalah layanan software as a service (SaaS) pertama yang menandai hadirnya aplikasi-aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui Internet.

Berikutnya, ada beberapa situs layanan web yang memungkinkan orang atau perusahaan kecil menyewa server untuk menjalankan aplikasi di komputer mereka. Contohnya yaitu teknologi Elastic Compute Cloud (EC2) dari Amazon Web Services, Google App Engine, dan IBM Blue Cloud Initiative.

Hingga saat ini, layanan cloud computing merupakan layanan komersil. Pada prinsipnya, kita menyewa fasilitas yang dimiliki perusahaan penyedia cloud computing untuk menyimpan data dan aplikasi yang kita miliki.

Penggunaan cloud computing pun meluas, tidak hanya untuk keperluan organisasi bisnis, tapi juga untuk menjalankan organisasi pemerintahan.

Baca Juga: Kelebihan Smart Office dan Contohnya

Fungsi Cloud Computing

Hadirnya teknologi Komputasi Awan saat ini memberikan berbagai opsi bagi penggunanya. Hal ini karena fungsi cloud computing yang beragam, sehingga penggunaan cloud computing juga menjadi lebih luas.

Fungsi cloud computing dalam penerapannya melibatkan efisiensi, efektivitas, serta fleksibelitas. Beberapa fungsi utama cloud computing, yaitu sebagai berikut:

  1. Menyediakan sumber daya komputasi, seperti server, penyimpanan data, jaringan, dan perangkat lunak
  2. Mempermudah akses dan penggunaan sumber daya komputasi
  3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya komputasi
  4. Meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitas penggunaan sumber daya komputasi
  5. Meningkatkan keamanan penggunaan sumber daya komputasi

Manfaat Cloud Computing

Tak hanya memiliki fungsi yang luas, cloud computing juga menawarkan berbagai manfaat. Sehingga meskipun layanan cloud computing relatif baru di Indonesia, banyak perusahaan maupun perorangan yang menggunakan cloud computing.

Manfaat menggunakan cloud computing berhubungan dengan biaya serta keamanan data. Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan fasilitas cloud computing.

Efisiensi biaya

Dengan cloud computing, kita dapat menghemat biaya infrastruktur komputasi, seperti biaya pembelian dan perawatan server, penyimpanan data, dan perangkat lunak.

Fleksibilitas

Cloud computing menawarkan fleksibilitas yang tinggi dalam hal penggunaan sumber daya, yang memungkinkan untuk pengaktifan layanan dari lokasi berbeda dan dari berbagai perangkat.

Scalability

Cloud computing dapat diskala dengan mudah sesuai kebutuhan. Kita dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang.

Keamanan

Cloud computing menawarkan tingkat keamanan yang tinggi. Sumber daya cloud dilindungi oleh berbagai teknologi keamanan, seperti firewall, enkripsi, dan autentikasi.

Efisiensi Energi

Dengan mempercayakan pengelolaan dan penyimpanan data melalui cloud computing dari penyedia layanan, pelanggan akan lebih terbantu dalam hal pengelolaan perangkat sendiri yang membutuhkan sumber daya, seperti hardware, sistem pendingin, hingga upgrade processor.

Kinerja Lebih Mumpuni

Dalam hal penggunaan server, cloud computing mengutamakan uptime server beroperasi. Persentase uptime server yang tinggi akan memudahkan proses menyimpan atau mengakses data. Namun sangat disarankan untuk menggunakan layanan cloud yang uptime servernya 100%.

Lebih Inovatif

Penggunaan cloud computing dapat meminimalisir biaya yang diinvestasikan untuk membeli infrastruktur dan perangkat keras baru ketika membangun perusahaan baru. Secara umum, adanya cloud computing menekan berbagai biaya pembelian dan pemeliharaan, sehingga memungkinkan biaya-biaya untuk berinovasi ke hal-hal lain.

Tujuan Cloud Computing

Tujuan cloud computing adalah untuk menyediakan sumber daya komputasi yang dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Cloud computing juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya komputasi, serta meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitas penggunaan sumber daya komputasi.

Cara Kerja Cloud Computing

Cloud computing bekerja dengan cara memvirtualisasi sumber daya komputasi. Sumber daya komputasi, seperti server, penyimpanan data, jaringan, dan perangkat lunak, divirtualisasi menjadi sumber daya yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak pengguna.

Proses virtualisasi dilakukan oleh penyedia cloud. Penyedia cloud memiliki infrastruktur komputasi yang besar, yang terdiri dari ribuan atau bahkan jutaan server, penyimpanan data, dan jaringan. Infrastruktur ini digunakan untuk menyediakan layanan cloud kepada pengguna.

Contoh Contoh Cloud Computing

Pengaplikasian cloud computing sangat beragam, tergantung pada kebutuhan dari penggunanya. Berikut adalah beberapa contoh cloud computing dalam aktivitas di perusahaan maupun perorangan.

Aplikasi komputasi awan

Aplikasi komputasi awan adalah aplikasi yang berjalan di cloud dan dapat diakses dari mana saja, selama tersambung ke internet. Contoh aplikasi komputasi awan antara lain Google Docs, Microsoft Office 365, dan Dropbox.

Google Docs adalah aplikasi pengolah kata yang dapat digunakan untuk membuat, mengedit, dan berbagi dokumen. Microsoft Office 365 adalah paket produktivitas yang mencakup aplikasi seperti Word, Excel, dan PowerPoint. Dropbox adalah layanan penyimpanan file yang memungkinkan kita untuk menyimpan dan berbagi file.

Perangkat lunak sebagai layanan (SaaS)

Software as a Service (SaaS), atau perangkat lunak sebagai layanan adalah model cloud computing yang menyediakan perangkat lunak secara online. SaaS dapat membantu bisnis menghemat biaya lisensi perangkat lunak dan mempermudah penggunaan perangkat lunak.

Infrastruktur sebagai layanan (IaaS)

Cloud Insfrastrutur as a Service (IaaS) atau infrastruktur sebagai layanan (IaaS) adalah model cloud computing yang menyediakan infrastruktur komputasi, seperti server, penyimpanan data, dan jaringan. IaaS dapat membantu bisnis menghemat biaya pembelian dan pemeliharaan infrastruktur komputasi.

Platform sebagai layanan (PaaS)

Cloud Platform as a Service (Paas), adalah model cloud computing yang menyediakan lingkungan pengembangan dan pengujian perangkat lunak. PaaS dapat membantu bisnis mempercepat pengembangan dan peluncuran aplikasi baru.

Jenis Jenis Cloud Computing Beserta Keunggulan dan Kekurangannya

Secara umum, cloud computing terdiri atas beberapa tipe. Jenis-jenis cloud computing yaitu private cloud, public cloud, dan hybrid cloud.

Private cloud

Private cloud adalah layanan cloud yang diperuntukkan bagi satu organisasi atau perusahaan. Private cloud biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri, atau oleh penyedia cloud yang bekerja sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut.

Kelebihan Private cloud: Kontrol dan keamanan yang tinggi, sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.

Kekurangan Private cloud: Biaya yang lebih tinggi, skalabilitas yang terbatas.

Contoh private cloud computing

  1. Infrastruktur cloud pribadi (on-premise): Organisasi atau perusahaan membangun dan mengelola infrastruktur cloudnya sendiri di fasilitasnya sendiri.
  2. Infrastruktur cloud pribadi terkelola (managed private cloud): Penyedia cloud membangun dan mengelola infrastruktur cloud untuk organisasi atau perusahaan, tetapi organisasi atau perusahaan memiliki kontrol penuh atas datanya.
  3. Infrastruktur cloud pribadi virtual (virtual private cloud): Organisasi atau perusahaan menyewa ruang di infrastruktur cloud publik, tetapi ruang tersebut dipisahkan dari ruang yang digunakan oleh pelanggan lain.
  4. Infrastruktur cloud pribadi hibrida (hybrid private cloud): Organisasi atau perusahaan menggunakan kombinasi infrastruktur cloud pribadi dan publik.

Public cloud

Public cloud adalah layanan cloud yang tersedia untuk umum. Pengguna dapat membeli layanan public cloud dari penyedia cloud, seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP).

Kelebihan Public cloud: Harga yang terjangkau, skalabilitas yang tinggi, fleksibilitas yang tinggi, mudah digunakan.

Kekurangan Public cloud: Kontrol dan keamanan yang terbatas.

Contoh public cloud computing

  1. Amazon Web Services (AWS)
  2. Microsoft Azure
  3. Google Cloud Platform (GCP)
  4. Alibaba Cloud
  5. IBM Cloud
  6. Oracle Cloud Infrastructure (OCI)
  7. DigitalOcean

Hybrid cloud

Hybrid cloud adalah kombinasi dari public cloud dan private cloud. Organisasi atau perusahaan dapat menggunakan public cloud untuk layanan yang memerlukan skalabilitas dan fleksibilitas tinggi, dan private cloud untuk layanan yang memerlukan keamanan dan kontrol yang tinggi.

Kelebihan Hybrid cloud: Manfaat terbaik dari public cloud dan private cloud, keamanan tinggi, fleksibilitas tinggi.

Kekurangan Hybrid cloud: Biaya yang lebih tinggi, kompleksitas yang lebih tinggi.

Contoh Hybrid Cloud Computing

  1. Amazon Web Services (AWS) Outposts: AWS Outposts adalah layanan hybrid cloud yang memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk menjalankan aplikasi dan beban kerja AWS di fasilitas on-premise kepunyannya.
  2. Microsoft Azure Stack: Azure Stack adalah layanan hybrid cloud yang memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk menjalankan aplikasi dan beban kerja Azure di fasilitas on-premise milik mereka.
  3. Google Cloud Anthos: Google Cloud Anthos adalah layanan hybrid cloud yang memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk menjalankan aplikasi dan beban kerja Google Cloud di fasilitas on-premise miliknya.

Itulah beberapa hal tentang cloud computing, sejarah perkembangannya, beserta contoh dan jenis layanan cloud yang disediakan oleh penyedia cloud.

Suka Teknologi